Bagai hujan di musim kemarau
Menanti yang tak pasti
Bagai menyibak gurau
Menyatakan yang tersembunyi
Mata ini masih terbuka
Tuk
pandang parasmu
Bibir
ini masih berkata
Tuk
panggil namamu
Berbatas sebuah palung
Jika ku tak dapat raihnya
Ku kan jatuh ke palungnya
Menanti
dan terus menanti
Tanganmu
sambut jemariku
Menunggu
dan terus menunggu
Senyummu
sapa hariku
Hati ini kian rapuh
Hati tak jua menyentuh
Akankah dapat ku hirup udara
Udara cinta seperti mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar