Kamis, 10 Januari 2013

SEPARUH HATI


Bagai hujan di musim kemarau
Menanti yang tak pasti
Bagai menyibak gurau
Menyatakan yang tersembunyi
            Mata ini masih terbuka        
            Tuk pandang parasmu
            Bibir ini masih berkata
            Tuk panggil namamu
Namun cinta serasa diujung
Berbatas sebuah palung
Jika ku tak dapat raihnya
Ku kan jatuh ke palungnya
            Menanti dan terus menanti
            Tanganmu sambut jemariku
            Menunggu dan terus menunggu
            Senyummu sapa hariku
Hati ini kian rapuh
Hati tak jua menyentuh
Akankah dapat ku hirup udara
Udara cinta seperti mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar